WanToKnow

December 22nd, 2009

Case III : PT Telkom Membangun Kerajaan Industri Content

Posted by wandahrul in 5 Case Kowledge Management

Industri telekomunikasi di Indonesia tidak jauh berbeda dengan industri telekomunikasi di mana pun di dunia. Semuanya sibuk mengejar adanya teledensitas. Bagi para penyedia jaringan mengejar teledensitas sama halnya dengan mengejar pertambahan pelanggan dan perluasan market. Kedua hal ini akan secara simultan menambah revenue ke dalam pendapatan mereka. Tetapi apa yang akan terjadi saat pasar mencapai titik jenuh dan semua teledensitas hampir terpenuhi? Tentunya layanan content akan menjadi sasaran pengembangan berikutnya. Apalagi jika telah terjadi apa yang sering digembar-gemborkan sebagai network convergence. Jaringan akan menjadi sedemikian kompleks dan menjadi sebuah sistem mess sebagai penghantar layanan content.Logo-Telkom

“Saat para penyedia jaringan lain di Indonesia sibuk mengembangkan jaringan mereka, PT Telkom telah mulai membangun kerajaan industri content masa depan.

Wisnhu Ajie F.

Sumber:

http://duniatelekomunikasi.wordpress.com/2008/06/22/pt-telkom-membangun-kerajaan-industri-content/

Tanggapan:

“Saat para penyedia jaringan lain di Indonesia sibuk mengembangkan jaringan mereka, PT Telkom telah mulai membangun kerajaan industri content masa depan.”

Dengan pembangunan Knowledge Management di sebuah perusahaan, dan menghasilkan knowledge management yang baik maka sebuah perusahaan akan dapat lebih berpikiran maju kedepan dimana, dengan modal knowledge yang dimiliki sudah barang tentu perusahaan dapat memprediksi strategi-strategi apa yang akan dibutuhkan dan menjadi strategi bisnis yang jitu berbentuk inovasi baru.

PT Telkom telah mulai membangun kerajaan industri content masa depan, menunjukkan perusahaan telah lebih maju selangkah ke depan dimana, untuk dapat menghasilkan sebuah inovasi yang baru dibutuhkan modal knowledge, knowledge dapat dihasilkan dengan membangun Knowledge Management Sistem.

December 14th, 2009

Tugas Kelompok II

Posted by wandahrul in 3 Tugas Kelompok  Tagged

Question:

1. Apa saja knowledge yang penting bagi perusahaan, dan apa dasar menentukan hal tersebut sebagai knowledge yang penting.

Jawaban:

Knowledge yang penting bagi perusahaan diantarnya:

–          Knowedge berupa Strategi perusahaan dengan menggunakan IT untuk membantu pelanggan mengambil keuntungan dari pasar internasional. Untuk bersaing pada basis global, komponen kunci fisik infrastruktur harus berada di tempat untuk menghubungkan GDP dunia, serta pengelolaan dan pemanfaatan aliran informasi, yang berkaitan dengan pengiriman fisik yaitu, berupa kendali atas pergerakan barang.

  1. Tahun 1980-an, FedEx memberi jauh lebih dari 100.000 set PC sarat dengan FedEx perangkat lunak, yang dirancang untuk menghubungkan pelanggan dan login ke FedEx pemesanan dan pelacakan system
  2. FedEx juga yang pertama untuk mengeluarkan scanner genggam kepada pengemudi yang diberitahu pelanggan ketika paket dijemput atau disampaikan
  3. FedEx menjadi pertama perusahaan transportasi besar untuk memulai sebuah situs web yang termasuk pelacakan dan pelacakan kemampuan. Internet akan mengubah cara bisnis untuk beroperasi dan cara orang akan berinteraksi.

–          Knowledge berupa Strategi bisnis berupa penguncian pelanggan dengan tingkat belum pernah terjadi sebelumnya integrasi teknologi yang telah dimiliki perusahaan. Dengan memberikan pelayanan yang terbaik.

  1. Meskipun teknologi merupakan faktor utama dalam perancangan cerdas perusahaan, pelayanan pelanggan dengan call centre sangat diperlukan, perusahaan FedEx juga mengambil langkah-langkah besar untuk mempertimbangkan faktor-faktor tak berwujud yang dapat mempengaruhi tingkat layanan, seperti kepuasan kerja agen. Untuk meningkatkan kualitas hidup untuk beberapa senior perusahaan, atau lebih berpengalaman panggilan kepada agen, perusahaan menerapkan program baru yang memungkinkan agen bekerja dari rumah.
  2. Agent ini terhubung ke sistem pusat panggilan perusahaan melalui data dan suara perumahan jaringan. Program ini memiliki dampak positif yang mengejutkan di tingkat pelayanan kami secara keseluruhan dan menghasilkan kepuasan juga kepada agen. Program ini juga memungkinkan FedEx untuk kembali rute panggilan off-situs,  dampak tak terduga operasi di pusat-pusat panggilan utama kami.
  3. Perusahaan mendapatkan bukti bahwa fokus pada call centre berupa investasi strategis secara dramatis dapat mempercepat resolusi pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan, yang mendorong orang lain dalam industri jasa untuk bekerja dengan tim pusat panggilan mereka dan di luar vendor untuk melaksanakan lebih cerdas, yaitu call centre berguna untuk pelayanan pelanggan.

–          Knowledge tentang Manajemen logistik pelanggan

  1. Tahun 1974, FedEx memulai operasi logistik dengan Bank Parts.
  2. FedEx membangun sebuah gudang kecil pada akhir dari fasilitas pemilahan di Memphis. Ini adalah usaha pertama FedEx di multipleclient dalam pergudangan.
  3. Pelanggan akan menelepon dan memerintahkan pengiriman bagian dan urutan
    akan mengambil pada hari yang sama. Itu juga FedEx pertama layanan nilai tambah di luar transportasi dasar. Dari sana, sisi logistik bola salju bisnis
    Selama tiga dekade berikutnya, FedEx pertumbuhan bisnis transportasi
    disebabkan oleh sejumlah faktor eksternal yang FedEx cepat untuk memanfaatkan. Ini termasuk:

• Pemerintah deregulasi industri penerbangan, yang mengizinkan pendaratan
pesawat angkut yang lebih besar, sehingga mengurangi biaya operasional untuk FedEx.

• Deregulasi dari industri angkutan, yang memungkinkan untuk mendirikan FedEx sistem angkutan truk daerah untuk biaya yang lebih rendah lebih lanjut pada perjalanan jarak pendek.

• Perdagangan deregulasi di Asia Pasifik, yang membuka pasar baru untuk FedEx. Memperluas global menjadi prioritas bagi FedEx.

• Teknologi aplikasi terobosan dan inovasi dipromosikan signifikan
kemajuan untuk pelanggan memesan, paket proses pelacakan dan pemantauan.
• Rising inflasi dan persaingan global menimbulkan tekanan yang lebih besar pada usaha untuk meminimalkan biaya operasi, termasuk pelaksanaan justin –
waktu inventarisasi sistem manajemen, dll Hal ini juga membuat tuntutan untuk kecepatan dan ketepatan dalam segala aspek bisnis.

–          Knowledge Manajemen Sumber Daya Manusia bertujuan untuk menarik, mengembangkan, memotivasi dan mempertahankan karyawan berkinerja tinggi yang menambah organisasi keuntungan kompetitif. Manajemen Sumber Daya Manusia sekarang dianggap sebagai mitra strategis dari manajemen perusahaan. Kebijakan dan strategi departemen Human Resources Management harus diselaraskan dengan perusahaan dalam rangka mencapai keuntungan pada pasar global.

Strategic HRM bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan cara sumber daya manusia (tenaga kerja) dikelola. Perubahan dalam lingkungan eksternal bisnis selama bertahun-tahun yang telah difokuskan pada pentingnya sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan organisasi dan tujuan.

FedEx Express menghargai karyawan dan percaya bahwa yang karyawan yang memiliki motivasi tinggi dan kepuasan tenaga kerja sangat penting dalam menyediakan layanan berkualitas. Perusahaan yakin, bahwa karyawan tersebut memiliki keunggulan kompetitif. FedEx Express merekrut karyawan berbakat, terampil dan termotivasi sehingga membedakan FedEx dari pesaing mereka. Perusahaan membuat strategi Manajemen Sumber Daya Manusia secara khusus agar sesuai dengan tujuan perusahaan. Perusahaan mempromosikan sebuah lingkungan kerja yang dibangun di atas “Orang-Service-Laba” prinsip. HR kebijakan dan praktik di FedEx Express dirancang untuk memusatkan perhatian pada kesejahteraan tenaga kerja dengan memberikan kesempatan yang sama, kompetitif gaji dan tunjangan, pelatihan dan pengembangan karir program, program-program pelatihan yang efektif dan lain-lain. Angkatan kerja merupakan sumber keunggulan kompetitif bagi FedEx Express.

–          FedEx percaya bahwa investasi waktu dan uang ke dalam strategi dan teknologi yang membantu perusahaan lebih efisien menanggapi pelanggan bertanya sehingga memiliki dampak positif pada keberhasilan jangka panjang perusahaan.

 Ref:

http://ivythesis.typepad.com/term_paper_topics/2009/09/competitive-advantage-through-human-resource-management-.html

http://www.corp.att.com/canada/cstories/fedex.html

Dasar menentukan hal tersebut sebagai knowledge yang penting.

–          Dapat mempengaruhi keberhasilan dan juga kemajuan dari sebuah organisasi atau perusahanaan. Dan dapat dikatakan sebagai petunjuk dalam penentuan arah kebijaksanaan yang akan diambil organisasi atau perusahaan.

–          Memiliki dampak yang besar terhadap organisasi atau perusahaan

–          Pengatur langkah-langkah yang akan dan harus diambil sebuah organisasi atau perusahaan dalam mengembangkan organisasi atau perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain serta dapat masuk dalam persaingan pasar global.

 2. Apakah ada aspek pengaruh lintas budaya di perusahaan dan bagaiman dengan transfer knowledge lintas budaya ini dilakukan atau diatasi permasalahannya.

Jawaban:

Jelas ada dimana perusahaan Fedex merupakan perusahaan yang memasuki pasar internasional dan ingin mengembangkannya secara global maka sudah barang tentu berpengaruh terhadap aspek lintas budaya yang akan dilakukan perusahaan. Baik secara secara internal maupun external perusahaan. Dengan mengembangkan cabangnya di berbagai negara serta perdagangan pasar internasional.

Cara transfer knowledge lintas budaya ini dilakukan atau diatasi permasalahannya dengan:

–          Organisasi atau perusahaan harus memiliki pemahaman knowledge dalam konteks budaya yang ada, agar tidak kehilangan esensinya pada waktu disebarluaskan ke dalam lingkungan budaya yang berbeda.

–          McFarley berpendapat bahwa knowledge selalu berubah ketika dia berpindah tempat. Dalam perjalanannya knowledge itu selalu mengalami penerjemahan, tidak dapat berpindah secara linier saja. Oleh sebab itu materi knowledge dan hubungan antar ruang menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam konteks perjalanan knowledge. Hubungan antar ruang menjadi hal yang penting dalam perjalanan knowledge, sebab pertemuan antar ruang yang berbeda memerlukan penyelarasan antara kompetensi dan pengalaman individu-individu dalam ruang tersebut selama proses belajar. Belajar, menurut McFarley, berlangsung dalam konteks dekat dan jauh dalam ekologi spasial yang kompleks (2006:301).

–          Oleh karena itu dalam lintas budaya ini, McFarley melihat pentingnya fokus pada pemahaman terhadap pengetahuan orang lokal, politik lokal serta geografi sebagai hal utama. Bukan berarti hal itu menempatkan pengetahuan lokal sebagai sesuatu yang mempunyai hak istimewa dibandingkan dengan pengetahuan orang luar, tetapi pendekatan tersebut melibatkan negosiasi dari berbagai situasi berbeda dari pengetahuan, seperti pengetahuan lokal, posisi negara pemberi bantuan donor atau negara yang terlibat dalam issue tersebut, dan lain-lainnya (2006:301).

–          Kemampuan untuk melihat perbedaan tentang knowledge antar dua budaya, serta kemampuan untuk melakukan sinergi yang menggabungkan kekuatan dari masing-masing budaya tersebut, melibatkan kemampuan untuk melihat cara berpikir yang berbeda dari yang biasa kita lakukan. Peter Senge menyebutnya sebagai kemampuan untuk melakukan shifting mind atau metanoia. Kemampuan tersebut sangat diperlukan dalam proses belajar seseorang, agar dapat menerima ide-ide baru. Dalam hal ini menurut Peter Senge arti belajar itu sendiri seharusnya meliputi perubahan yang fundamental atau pergerakan dari sebuah pikiran. Apabila hal tersebut dilakukan maka melalui belajar seseorang bisa dikatakan mencipta ulang dirinya sendiri, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dia lakukan (1994:13-14).  Oleh sebab itu kapasitas dia untuk membuat sesuatu yang baru menjadi lebih besar.

–          Kapasitas seseorang bertambah karena dia dapat mengubah cara pandang dan hubungannya dengan dunia.  Cara pandang dan hubungan tersebut, menurut Peter Senge, didasarkan pada asumsi yang sangat mendasar, general atau berupa gambar atau image yang mempengaruhi pemahaman kita tentang dunia dan bagaimana kita bertindak atau yang disebut sebagai mental model (1994:8). Sehingga kapasitas seseorang bertambah karena belajar, disebabkan karena keberhasilannya untuk keluar dari mental model lama, ke mental model baru.

–          Hal terakhir yang perlu dikemukakan adalah kompetensi yang diperlukan bagi orang-orang yang terlibat dalam proses knowledge sharing lintas budaya ini. Menurut Kayes, dkk. (2005:582) ada beberapa kompetensi yang diperlukan oleh seseorang dalam melakukan knowledge sharing tersebut, yaitu:

1.      Valuing different cultures.

–          Kemampuan untuk memahami kompleksitas norma budaya dan bagaimana hal tersebut memberi kontribusi bagi terciptanya pengetahuan baru.

2.      Building relationship within the host cultures.

–          Dengan membangun hubungan dengan orang-orang lokal akan memungkinkan proses penciptaan pengetahuan baru.

3.      Listening and observing

–          Kemampuan mendengarkan dan mengamati akan membuat orang memahami budaya lokal dan praktek-praktek yang ada untuk mengerti rasional di belakang praktek tersebut.

4.      Coping with ambiguity

–          Kemampuan untuk melihat permasalahan bukan sebagai sesuatu yang menyebabkan kebingungan tetapi hanya menganggap sebagai sesuatu hal baru yang perlu dipelajari.

5.      Translating complex ideas

–          Kemampuan untuk menjelaskan ide yang kompleks dalam bahasa dan makna local.

6.      Taking action

–          Kemampuan untuk bertindak dan membuat keputusan dan bertindak.

7.      Managing others

–          Kemampuan untuk mengorganisasikan staf local dan expatriate serta mengatasi konflik di antara mereka

 Ref:

http://komunitaskm.multiply.com/journal/item/13

Cara yang digunakan FedEx dalam hal transfer knowledge lintas budaya ini dilakukan atau diatasi permasalahannya  dengan:

–          Tahun 1994-1997 FedEx mulai melakukan pelayanan berbasis internet, Hal ini membutuhkan penyesuaian di setiap cabangnya, terutama area-area yang pada masih belum benar-benar merasakan internet secara luas dan merata

–          Perusahaan FedEx juga memutuskan untuk mengembangkan sistem global untuk implementasi di seluruh dunia, dengan fungsi-fungsi seperti berbagai mata uang dan beberapa bahasa.

–          Dengan adanya layanan pengiriman semalan, FedEx sadar akan perbedaan budaya dan regional di setiap cabangnya, terutama dalam hal waktu. Jadi kalau di Eropa sekarang siang, tetapi di indonesia sekarang malam. Maka untuk mengatasi kebutuhan konsumen yg seperti itu, FedEx memberikan layanan pengiriman semalam

December 12th, 2009

Case II : Implementasi Integrated Knowledge Management dalam Menumbuhkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang Berdaya Saing Tinggi dan Sinergis dengan Perbankan

Posted by wandahrul in 5 Case Kowledge Management

umkm

KM terintegrasi yang mampu memfasilitasi seluruh cluster UMKM di tiap propinsi di Indonesia dan mampu berkolaborasi dengan dunia perbankan dan institusi lainnya. Sehingga, target yang dihasilkan dapat tercapai. Yaitu, menjadi UMKM berdaya saing tinggi, tumbuh berkembang, dan kuat dengan bantuan akses permodalan dari perbankan.

Sumber:

http://www.yokikuncoro.com/2007/10/30/154/#more-154

Tanggapan:

Dari Case di atas dapat diketahui Knowledge Management diwujudkan berupa Implementasi Integrated Knowledge Management dalam yang bertujuan Menumbuhkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dimana telah memiliki visi dan misi yang jelas yang memang seharusnya dipikirkan terlebih dahulu dalam membangun sebuah Knowledge Mangement. Dengan Implementasi KM yang dilakukan UMKM akan memperoleh keuntungan-keuntungan berupa:

  • KM merupakan sebuah solusi bisnis berbasis web yang berguna dalam mengelola seluruh pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan
  • mempersingkat waktu bekerja dengan mengeliminiasi proses kerja yang redundan
  • menekan biaya pelatihan karyawan dan pemilik perusahaan karena hampir semua pengetahuan telah tersedia dalam sistem.
  • meningkatkan nilai penjualan karena adanya peningkatan kualitas produk dan layanan.
  • meningkatkan kualitas pelayanan ke pelanggan karena mempersingkat waktu dalam merespon pelanggan.
  • menumbuhkan semangat melahirkan inovasi-inovasi baru melalui budaya pembelajaran di lingkungan perusahaan.

Dengan Visi dan misi yang diharapakan tersebut maka diwujudkan dalam pembuatan Knowledge Mangement sehingga menghasilkan UMKM berdaya saing tinggi, tumbuh berkembang, dan kuat dengan bantuan akses permodalan dari perbankan.

Implementasi yang ada juga jelas dimana dalam pembangunan Knowledge Management harus dipikirkan strategi-strategi apa yang akan digunakan untuk memajukan bisnis yang ada. Diantaranya:

  • menganalisis dan menentukan strategy objective dari integrated KM bagi UMKM
  • bagimana mengimplementasikan sistem KM technology yang berbasis web agar mudah dimanfaatkan oleh semua UMKM dan semua pihak.
  • mendesain proses (skenario) agar dapat mencapai target dari penerapan integrated KM.
  • bagaimana menciptakan budaya pembelajaran, pertukaran pengetahuan, dan pemanfaatan integrated KM oleh semua pihak secara sinergis dan berkesinambungan.

Fitur-fitur yang dibangun:

  1. knowledge storage tools
  2. search and retrieval tools
  3. collaboration tools
  4. communication tools

Semakin lengkap dan berurutannya pembangunan Knowledege Management maka semakin maksimal pula knowledge yang akan dihasilkan.

December 7th, 2009

Tugas Personal IV

Posted by wandahrul in 5 Tugas Personal  Tagged

Question:

Berikan penjelasan dan sertai dengan contoh atau alasan untuk mendukung pandangan anda tentang aspek-aspek berikut :

(perhatikan untuk menjelaskan dan bukan menterjemahkan sesuai dengan isi slide)

 1. Jelaskan beda dari 3 knowledge goal yang ada (Strategic, operational, normatif)?

Jawaban:

Perbedaan antara 3 knowledge goal yang ada (Stretegic, operational, normatif) adalah:

Knowledge goal dengan strategic management dimana perusahaan dalam menentukan goalnya berpedoman pada hal-hal yang mempengaruhi perusahaan seperti posisinya di pasar dan persaingan. KM yang harus dibuat harus jelas dalam jangka panjang memberi pengaruh percepatan (akselerasi) yang diharapkan dengan adanya strategic management dapat dipecah menjadi sasaran yang lebih jangka pendek dalam goalnya, berbeda dengan operational management dimana sasarannya lebih terlihat jangka pendek mudah diukur dan terlihat tingkat pencapaian dalam proses sehari-hari bisa juga berpengaruh pada pasar dan persaingan tapi pada sisi operasionalnya, seperti layanan informasi ke pelanggan lebih jangaka pendek dan tidak berjenjang dengan penyiapan knowledge center di organisasi sedangan pada normative management dimana goal yang dihasilkan di dapat dari factor budaya agar orang-orang terbiasa memberikan knowledge yang dimiliki kepada orang lain. Dimana dibudayakan system share knowledge antar karyawannya.

 2. Jelaskan perbedaan antara knowledge identification dan knowledge acquisition?

Jawaban:

Perbedaan antara knowledge identification dan knowledge acquisition adalah:

Pada tahap Knowledge Identification, mencari knowledge tentang apa yang harus diidentifikasi secara lengakap dengan cara menganalisa atau melihat knowledge di dalam perusahaan  internalnya maupun sekitarnya dengan target transparasi knowledge perusahaan. Selain ini, knowledge ini juga diidentifikasi untuk menentukan peringkat semua bagian sesuai dengan tingkat kepentingannya dalam proses selanjutnya. Dalam setiap bagian akan diajukan pertanyaan utama. Dan juga akan dipecah-pecah menjadi Sub-pertanyaan untuk mempermudah dalam menjawab pertanyaan utama. Berdasarkan pada jawaban yang diberikan untuk sub-pertanyaan, sistem akan meringkas dan memberikan jawaban yang disarankan untuk pertanyaan utama bagi pengguna. Proses ini dapat dipandang sebagai sebuah identifikasi terhadap knowledge.
Oleh karena itu, pengetahuan yang diidentifikasi di sini adalah metode atau formula untuk memungkinkan sistem untuk dibuat dengan rekomendasi hasil yang diperoleh. Untuk meringkas, pengetahuan diidentifikasi untuk sistem harus tertanam dalam bentuk elektronik, di mana sebuah metode atau formula akan diterapkan untuk jawaban untuk menyimpulkan kualitas yang dihasilkan.Sedangkan Knowledge Acquisition, sisi luar perusahaan untuk melihat knowledge apa saja di luar perusahaan yang akan berguna. Disini kita melihat faktor knowledge dari luar yang bisa diimpor untuk menjadi bagian dari keahlian perusahaan.

 Dari referensi yang diperoleh Knowledge Acquisition Sistem pakar strategi pemecahan masalah bergantung pada pengetahuan (Luger dan Stubblefield, 1998). Pengetahuan harus didefinisikan dengan baik, model, dan diwakili untuk memungkinkan proses inferensi sukses. Proses akuisisi pengetahuan dapat dibagi menjadi empat tahap, mengadaptasi model Giarranto dan Riley (1998). Tahap ini mewakili berurutan pengetahuan rencana akuisisi, dan pada setiap tahap tugas-tugas tertentu akan dilakukan, tugas-tugas ini menjadi sebagai berikut:

1)       Pengetahuan Identifikasi: Identifikasi pengetahuan yang relevan dengan sistem, dan ketersediaan.

2) Pengetahuan Sumber: Identifikasi sumber-sumber pengetahuan yang relevan. Semua sumber kemudian akan diurutkan menurut pentingnya dan ketersediaan mereka.

3) Pengetahuan pendatangan: Menentukan dan mendatangkan bagaimana pengetahuan akan diperoleh dari sumber. Metode-metode yang terlibat termasuk wawancara terstruktur, wawancara terstruktur, dan membaca dokumen.

4) Pengetahuan Modelling & Verifikasi: Classify dan mengatur pengetahuan yang dikumpulkan dari (iii) dan model pengetahuan yang sesuai dengan fungsi sistem. Selama proses, ketepatan dan kelengkapan pengetahuan akan diverifikasi.

 Ref:

http://ickm.upm.edu.my/Parallel%20Session%205/Zeratul%20Izzah%20&%20Abdul%20Samad_K-Acquisition%20in%20GraPE.doc

3. Jelaskan beda dari 3 pendekatan dalam knowledge identification (Struktural, activities, behavioral)?

 Jawaban:

Perbedaan dari 3 pendekatan dalam knowledge identification (Struktural, activities, behavioral)

Pendekatan structural merupakan proses knowledge identifikasi yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi dengan melihat internal atau didalam sebuah perusahaan atau organisasi tersebut yang merupakan knowledge yang memang telah ada atau dimiliki oleh perusahaan atau organisasi tersebut yang diperoleh sejak berdirinya atau dibangunnya perusahaan atau organisasi, dimana pendekatan ini harus mencari knowledge yang memang benar-benar dibutuhkan dan dapat dipergunakan sehingga dapat menghasilkan knowledge yang berkualitas yang dibutuhkan oleh karyawan di dalam pengembangan organisasi atau perusahaan tersebut. Sedangkan pendekatan yang dilakuakan dalam pendekatan aktivitas merujuk kepada kegiatan-kegiatan pekerjaan yang dilakuan dimana memeriksa orang-orang dengan fungsi pekerjaan mereka berdasarkan struktur organisasi di dalam perusahaan. Pendekatan ini lebih diarahkan kepada fungsi kerja di suatu organisasi dengan mengidentifikasinya. Berbeda dengan pendekatan behavioral yang merupakan pendekatan-pendekatan yang dilakukan berdasarkan budaya-budaya kerja yang dimiliki oleh suatu organisasi. Dimana biasanya organisasi telah memiliki budaya-budaya tersendiri yang menjadi rutinitas sehari-hari dari organisasi tersebut.

4. Jelaskan bagaiman cara menghasilkan fitur dengan melihat dari knowledge goal dan knowledge identification?

 Jawaban:

Cara menghasilkan fitur dengan melihat dari knowledge goal dan knowledge identification adalah:

Untuk melihat atau menghasilkan fitur dari knowledge goal dan knowledge identification

– Langkah awal dimulai dengan menyusun knowledge goal secara normatif dan strategis. Penyusunan ini harus secara nyata menggambarkan target dan harapan dari management (biasanya top level dalam implementasi KM ini.

– Setelah itu selesai, baru dilihat struktur knowledge yang sudah ada di organisasi dengan cara mengidentifikasi knowledge. Dan berdasarkan itu dilakukan penyesuaian.

– Setelah disesuaikan baru diturunkan menjadi goal untuk karyawan dan manager. Bisa jadi ada goal yang sama diturunkan ke keduanya, dan bisa juga hanya diturunkan ke salah satunya. Goal yang sudah turun inilah yang biasanya disebut operational knowledge goal.

– Berdasarkan keduanya ini baru susun goal yang digabungkan. Dan sekaligus diselaraskan ulang berdasarkan feedback ini ke goal yang awal dibuat.

– Feedback selain ke arah goal awal, juga perlu disusun feedback melalui pengukuran skills yang ada dengan memperhatikan knowledge goal yang kurang cocok dan perlu dibuang,

 5. Apa itu knowledge map ? berikan contohnya ? Untuk tipe knowledge seperti apa (lihat pertanyaan nomor 3) yang cocok untuk knowledge map, berikan penjelasannya.

 Jawaban:

Knowledge Map dengan definisi yang berbeda dari tiga pakar:

– Denham Grey

Knowledge Map tentang membuat pengetahuan yang tersedia dalam sebuah organisasi yang transparan, dan memberikan wawasan sehingga mendapatkan kualitas yang berguna.

– Willem-Olaf Huijsen, Samuel J. Driessen, Jan WM Jacobs

Knowledge Map adalah proses di mana organisasi dapat mengidentifikasi dan mengkategorikan aset pengetahuan dalam organisasi mereka orang, proses, isi, dan teknologi. Hal ini memungkinkan suatu organisasi untuk sepenuhnya memanfaatkan keahlian penduduk yang ada dalam organisasi, serta mengidentifikasi hambatan dan kendala untuk memenuhi tujuan dan sasaran strategis. Ini adalah membangun sebuah peta jalan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan untuk membuat penggunaan terbaik dari resourses, terlepas dari sumber atau bentuk.

-W. Vestal, APQC, 2002

(American Productivity & Quality Center)

Knowledge Map menggambarkan apa yang digunakan dalam proses, dan bagaimana hal itu akan mengalir di sekitar proses. Ini adalah pengetahuan dasar untuk menentukan kesamaan, atau wilayah di mana pengetahuan yang sama digunakan di beberapa proses. Pada dasarnya, proses Knowledge Map berisi informasi tentang organisasi? Knowledge Map menggambarkan orang yang memiliki pengetahuan apa (diam-diam), di mana pengetahuan tinggal (infrastruktur), dan bagaimana pengetahuan ditransfer atau disebarluaskan (sosial).

 Ref:

http://ezinearticles.com/?Knowledge-Mapping&id=9077

 Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Knowledge Map adalah sebuah pengetahuan yang di susun sehingga membentuk suatu system yang strategis dan sistematis sehingga menjadi sebuah pengetahuan transparasi sehingga mudah untuk ditransfer atau disebarluaskan.

Contohnya:

–       Knowledege Map karyawan dalam sebuah perusahaan

Dimana kita dapat membuatkan sebuah Knowledge Mapnya sehingga memperumudah perusahaan dalam menentukan mana karyawan yang memiliki knowledge mana yang tidak, sehingga dapat membuat sebuah tim yang solid baik dari segi bertanya maupun menjawab sebuah tantangan yang ada dalam perusahaan.

 –       Knowledege Map Konsep Medis

Di masa lalu, mencari informasi mengenai konsep medis bisa mengambil mahasiswa jam kelas tua pencarian melalui catatan dan buku pelajaran dan menjelajahi melalui website medis. Vanderbilt yang baru berbasis web database, KnowledgeMap, adalah membuat proses lebih mudah. Database termasuk dokumen yang dibuat oleh guru-guru sekolah kedokteran untuk kelas (misalnya handout, slide PowerPoint dan web link) dalam format yang dapat dicari. Pengguna untuk mengetik dalam konsep dan cepat menemukan di mana ia menutupi seluruh kurikulum sekolah kedokteran, dan kemudian melihat dokumen-dokumen dalam konsep yang dibahas.

Dimana pembuatan Knowledege map berupa handout, slide PowerPoint dan web link untuk mempermudah untuk mencari informasi mengenai konsep medis.

Ref:

 http://vanderbilt.technologypublisher.com/technology/1631

 Pemetan knowledge map cocok dilakukan terhadap tipe knowledge activities, karena knowledge map dilakukan berdasarkan fungsi kerja.

Dimana dalam membuat knowledge map ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya:

–       Fokusnya harus ke area yang memang sangat membutuhkan knowledge secara intensif dimana fungsi kerja merupakan knowledge yang dibutuhkan secara intensif.

–       Memetakah antara knowledge yang ada dengan para expert tersebut sesuai dengan bidang dan pemetaan pekerjaan di organisasinya.

Contohnya:

Kita tidak boleh misalnya memetakan seorang mekanik sebagai ahli di accounting walaupun mungkin dulunya waktu kuliah itu adalah jurusan yang dia pilih, karena dalam pekerjaan ketika tidak lagi menggunakan dan kurang paham prinsip perusahaan sekarang dalam accounting akan berbahaya dan bukannya membantu.

–       Sistem perlu menerapkan sistem index baik untuk asset (knowledgenya) maupun para pemiliknya (expert orangnya)

–       disiapkan link disetiap area atau aplikasi dimana karyawan bekerja, sehingga kalau kesulitan bisa langsung terhubung dengan expert yang memang bisa membantu di organisasi.

–       Diatur didalam data untuk knowledge map ini bisa terus terupdate secara desentralisasi sehingga tidak tergantung oleh pusat.

December 2nd, 2009

Case I : Pertamina Tingkatkan Kapabilitas melalui Knowledge Management

Posted by wandahrul in 5 Case Kowledge Management

pertamina2

Knowledge Management Pertamina (Komet) telah diluncurkan untuk melestarikan aset perusahaan berupa pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman operasional yang dimiliki individual para pimpinan dan pekerja. Pertamina memandang perlu adanya pengelolaan intangible asset ini agar bisa dipergunakan untuk mendukung berbagai program terobosan yang terus dilakukan Pertamina. “Pemahaman knowledge management ini sangat esensial dan harus dikuasai oleh semua yang ada di perusahaan ini,” kata Dirut Ari H. Soemarno ketika meresmikan Komet di Lantai M, Gedung Utama, Kantor Pusat Pertamina, Rabu (5/11).
Dirut menekankan perlunya pengetahuan teknis operasional diketahui seluruh pekerja Pertamina, termasuk pekerja di unsur penunjang Oleh karena itu, kata Ari, tata cara mengelola pengetahuan kita sendiri sangat penting dipahami bersama. “Ini adalah bagian dari transformasi kita, bagian dari upaya kita untuk memperbaiki diri,” tegas Dirut.

Sumber:

http://www.pertamina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=4182&Itemid=593

Tanggapan:

Dalam mengembangkan sebuah perusahaan sangat diperlukan Knowledge Management System yang baik, dimana Perusahaan besar seperti Pertamina telah mewujudkan Knowledge Management Sistem di dalam perusahaannya.

Dari data Case tersebut dapat kita ketahui Pertamina telah menyediakan sebuah web “portal.pertamina.com” yang bertujuan untuk pekerja dapat menyumbangkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilannya yang kita sebut dengan share knowledge managemen yang merupakan bagian dari Knowledge Management.

Strategi Knowledge Management juga harus memiliki visi dan misi yang jelas dimana pertamina mempunyai tujuan yang jelas yang memang sangat diperlukan dalam pembangunan serta pengembangan sebuah knowledge management yaitu “Knowledge Management akan kita jadikan sebagai keunggulan bersaing menuju world class oil and gas company

Dan tak kalah pentingnya Pertamina juga harus lebih memperhatikan dalam hal bagaimana knowledge yang dimiliki oleh para pekerja dapat secara optimal termanfaatkan serta infrastruktur apa yang memang harus disediakan secara lebih mudah dan familiar, baik yang tacit maupun explicit knowledge. Sehingga terwujudlah apa yang diharapkan oleh Perusahaan.