Case IV : IMPLEMENTASI KNOWLWDGE MANAGEMENT PADA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM
Dalam dunia pendidikan yang ternyata penuh persaingan, maka PTAI jelas memerlukan kemampuan KM.
Namun demikian, PTAI memerlukan KM bukan hanya dalam rangka persaingan dalam pengertian negatif, menentukan hidup mati lembaga, KM juga diperlukan oleh PTAI antara lain untuk hal-hal berikut: menjalankan transformasi, mempercepat pemekaran, dan membangun keunggulan.
PTAI Swasta mungkin benar-benar berhadapan dengan persaingan. Apalagi beberapa diantaranya berlokasi cukup berdekatan, dan dengan program studi yang relatif sama. PTAI Negeri dapat dikatakan tidak merasa khawatir dengan kompetisi itu, karena kelangsungan hidupnya sepertinya pasti dijamin oleh pemerintah. Namun demikian, selain dalam rangka kompetisi yang menyangkut kelangsungan hidup, lembaga pendidikan yang dinamis selalu memiliki keinginan untuk melakukan transformasi. Biasanya sebuah “Sekolah Tinggi” ingin berkembang menjadi “Institut” atau bahkan kemudian menjadi “Universitas”. Lembaga pendidikan yang progresif juga selalu menghendaki pemekaran, memperluas dan memperbanyak jurusan, program studi dan bahkan kampus. Kebutuhan akan adanya unggulan juga dimiliki oleh kebanyakan pendidikan yang serius. Keunggulan selain untuk memperkuat daya saing juga acapkali sebagai penguatatan identitas.
Semua itu membutuhkan dukungan management knowledge yang tangguh. Adakalanya keinginan untuk tetap eksis atau sedikit perkembangan dapat dipenuhi dengan hanya memanfaatkan atau mengambil keuntungan dari kelemahan-kelemahan regulasi dan monev yang ada, atau berlindung pada sikap sosial non profesional dan ketidaktegasan (ke”baikhati”an atau “belaskasih”an) pemerintah semata. Namun langkah seperti itu selain tidak produktif, juga akan mudah tergoda dengan langkah-langkah tidak terpuji dan tidak standar. Langkah permanen yang perlu dilakukan ialah dengan mengadopsi atau mengadaptasi pengalaman dunia industri dan bisnis, yaitu dengan memperkuat knowledge management.
Sumber:
Tanggapan:
Knowledge Management sudah menjadi sebuah kebutuhan, tidak hanya dunia bisnis atau industi saja yang membutuhkannya tetapi bidang pendidikan juga sudah harus memilikinya.
Belajar dari pengalaman dunia bisnis atau industri, beberapa langkah yang dapat dilakukan PTAI untuk memperkuat management knowledge adalah:
- Membangun dan Mengembangkan Tradisi Belajar
- Mengintensifkan Penciptaan Pengetahuan
- Menciptakan Ragam Komunitas
- Mengembangkan Knowledge Linkage
- Memantapkan Learning Organization
Dari data tersebut kita dapat mengetahui bagaimana sebuah Knowledge Management di bangun dalam dunia pendidikan yang pada akhirnya berguna dalam mengembangkan ilmu dan membangun peradaban Islam, PTAI bukan hanya harus tetap eksis, melainkan harus mampu berkembang dan menjadi tangguh untuk memenuhi tuntutan dan tantangan perubahan di era pengetahuan dan globalisasi ini. Untuk itu PTAI tidak dapat (lagi) menggantungkan pada kelemahan fihak lain dan kecerdasan memanfaatkannya. Yang diperlukan adalah kemampuan mengelola pengetahuan dan menjadikannya sebagai organisasi pembelajar.
Knowledge yang dibangun harus disusun dengan baik, dan harus mempunyai strategi-strategi yang berguna untuk mendapatkan knowedge yang lebih optimal, dan dapat tersalurkan dengan baik.