Case I : Pertamina Tingkatkan Kapabilitas melalui Knowledge Management
Knowledge Management Pertamina (Komet) telah diluncurkan untuk melestarikan aset perusahaan berupa pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman operasional yang dimiliki individual para pimpinan dan pekerja. Pertamina memandang perlu adanya pengelolaan intangible asset ini agar bisa dipergunakan untuk mendukung berbagai program terobosan yang terus dilakukan Pertamina. “Pemahaman knowledge management ini sangat esensial dan harus dikuasai oleh semua yang ada di perusahaan ini,” kata Dirut Ari H. Soemarno ketika meresmikan Komet di Lantai M, Gedung Utama, Kantor Pusat Pertamina, Rabu (5/11).
Dirut menekankan perlunya pengetahuan teknis operasional diketahui seluruh pekerja Pertamina, termasuk pekerja di unsur penunjang Oleh karena itu, kata Ari, tata cara mengelola pengetahuan kita sendiri sangat penting dipahami bersama. “Ini adalah bagian dari transformasi kita, bagian dari upaya kita untuk memperbaiki diri,” tegas Dirut.
Sumber:
http://www.pertamina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=4182&Itemid=593
Tanggapan:
Dalam mengembangkan sebuah perusahaan sangat diperlukan Knowledge Management System yang baik, dimana Perusahaan besar seperti Pertamina telah mewujudkan Knowledge Management Sistem di dalam perusahaannya.
Dari data Case tersebut dapat kita ketahui Pertamina telah menyediakan sebuah web “portal.pertamina.com” yang bertujuan untuk pekerja dapat menyumbangkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilannya yang kita sebut dengan share knowledge managemen yang merupakan bagian dari Knowledge Management.
Strategi Knowledge Management juga harus memiliki visi dan misi yang jelas dimana pertamina mempunyai tujuan yang jelas yang memang sangat diperlukan dalam pembangunan serta pengembangan sebuah knowledge management yaitu “Knowledge Management akan kita jadikan sebagai keunggulan bersaing menuju world class oil and gas company”
Dan tak kalah pentingnya Pertamina juga harus lebih memperhatikan dalam hal bagaimana knowledge yang dimiliki oleh para pekerja dapat secara optimal termanfaatkan serta infrastruktur apa yang memang harus disediakan secara lebih mudah dan familiar, baik yang tacit maupun explicit knowledge. Sehingga terwujudlah apa yang diharapkan oleh Perusahaan.