WanToKnow

January 2nd, 2010

Knowledge Management

Posted by wandahrul in Artikel-Artikel Knowledge Management

Mungkin belum banyak diantara kita yang mendengar tentang Knowledge Management yang biasa disingkat KM. KM memang belum memiliki definisi formal. Tapi secara konseptual, KM merupakan kegiatan organisasi dalam mengelola pengetahuan sebagai aset, dimana dalam berbagai strateginya ada penyaluran pengetahuan yang tepat kepada orang yang tepat dan dalam waktu yang cepat, hingga mereka bisa saling berinteraksi, berbagi pengetahuan dan mengaplikasikannya dalam pekerjaan sehari-hari demi peningkatan kinerja organisasi.

Majalah Fortune pada tahun 1999 pernah mengeluarkan peringkat 15 perusahaan urutan teratas hasil market valuation atas 500 perusahaan kelas dunia yang paling sukses. Hasilnya, Microsoft bertengger di urutan pertama, disusul Nokia, Fuji, Xerox, dan seterusnya. Apa kiat sukses mereka? Jawabannya adalah: mereka berhasil mengelola pengetahuan sebagai aset strategis, dan menjadikan pengetahuan sebagai salah satu indikator utama keberhasilan.
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Jadi, modal utama perusahaan-perusahaan itu tidak lagi terfokus pada aset yang tangible (tanah, bangunan, uang) melainkan telah berubah ke aset intangible (brand recognition, patent, customer loyalty dll) yang merupakan wujud kreatifitas dan inovasi yang bersumber pada pengetahuan.
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Sebagai suatu aset yang strategis, pengetahuan harus dikelola dan dikembangkan. Dengan manajemen pengetahuan yang efektif, akan tercipta iklim yang kondusif atau budaya belajar dan berbagi pengetahuan, sehingga pengetahuan para individu yang sangat beragam menjadi mudah dipadukan hingga menjadi pengetahuan organisasi atau perusahaan. Sasarannya: menghasilkan berbagai keunggulan. Jadi, jargonnya adalah: “individual knowledge is nothing, but shared knowledge is power”.
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Menggalang ”Knowledge Worker”
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Pada tataran praktek, Amrit Tiwana (2000) menjelaskan KM sebagai sebuah konsep dimana perusahaan mengelola pengetahuan organisasi secara efektif guna menciptakan business value dan competitive advantage. Pengetahuan yang semula milik individu, kini menjadi milik perusahaan, dan dapat digunakan serta disebarluaskan untuk kepentingan perusahaan. Konsep ini berorientasi pada pembentukan kowledge worker dalam perusahaan, seperti yang ditulis Peter F. Drucker dalam bukunya Landmark of Tomorrow di tahun 1959. Menurutnya, seorang pekerja yang efektif akan mengandalkan pengetahuannya dan tidak terbatas pada kemampuannya saja.
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Metode ini kemudian dikembangkan oleh Ikujiro Nonaka (1987,1998) dalam tulisannya The Knowledge Creating Company, dimana Nonaka lebih memfokuskan pada optimalisasi penggunaan pengetahuan yang telah ada dalam perusahaan, agar menghasilkan pengetahuan yang baru, hingga proses kreativitas menjadi faktor utama. Di dalam proposisinya, Nonaka banyak mengambil contoh pengalaman dari perusahaan Jepang di bidang otomotif, seperti Honda, Toyota, yang mampu memapakkan kaki secara kokoh dalam persaingan dunia otomotif yang sangat ketat, berkat inovasi yang berkelanjutan.
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Mengelola Mindset
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Konsep KM seringkali disalah tafsirkan sebagai suatu bentuk teknologi informasi, padahal sesungguhnya tidak demikian, meski harus diakui banyak konsep dan strategi KM berasal dari kalangan industri teknologi informasi. Memang teknologi informasi berperan besar dalam menentukan tingkat keberhasilan inisiatif KM.
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Namun, perlu digarisbawahi bahwa inti utama dari implementasi suatu strategi KM adalah manusia, dengan fokus mengelola mindset (pola pikir) dan perilaku manusia dalam suatu organisasi. Sistem informasi yang didukung oleh teknologi informasi hanyalah pendukung. Hal yang sangat penting adalah bagaimana mendorong agar terjadi suatu perubahan (change) dalam cara memimpin, cara bekerja, dan cara berfikir yang dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatu kebiasaan atau budaya baru.
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Change management dengan rambu etika yang ketat sesungguhnya merupakan inti pokok implementasi KM. Penyebarluasan etika KM membutuhkan perjalanan panjang, tidak ada jalan pintas, dan oleh karena itu harus segera dimulai. Kalau tidak, perusahaan yang tidak melakukan perubahan dalam konsep KM tidak akan mampu bertahan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
KM di Indonesia
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Di Indonesia, belum banyak yang menerapkan KM, namun berangsur jumlahnya meningkat. Diskusi mengenai KM juga telah merambah ke dunia akademis. Contohnya, Seminar Nasional “Knowledge Management & Competitive Value: Key Success Factors in Business” yang pernah digelar di Universitas Widyatama dan Institut Teknologi Bandung dihadiri ratusan peserta yang mewakili kalangan akademisi, profesional bisnis, dan birokrat.
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Yang dapat ditangkap dari seminar tersebut adalah, bahwa insiatif KM bukan hanya penting bagi dunia bisnis untuk menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat, akan tetapi juga relevan bagi lembaga publik karena kecenderungan meningkatnya tuntutan stakeholders terhadap kinerjanya dalam era demokrasi.
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Dengan begitu, inisiatif KM ini sangat mendesak untuk diimplementasikan oleh setiap organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan daya saing. Sejumlah perusahaan swasta yang menonjol dalam penerapan KM tercatat, antara lain, PT Unilever, Toyota Astra, Bank Niaga, dan Bank Danamon. Dari lembaga publik terdapat Bank Indonesia (BI), yang masuk 5 dari 10 penerima MAKE Award 2006.
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Harus disadari bahwa mengimplementasikan KM tidaklah mudah. Ini karena KM menuntut perubahan perilaku kerja di seluruh jajaran, dari tingkat tertinggi sampai terendah. Padahal budaya kerja yang ada sudah sangat melekat dalam diri setiap orang dalam organisasi. Para pegawai telah merasa nyaman dengan berbagai fasilitas dan lingkungan kerja yang ada, sehingga pada tahap awal muncul resistensi.
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Oleh sebab itu, strategi KM sebaiknya menghindar dari pendekatan big bang. Ambillah pendekatan slow start dengan arah jangka panjang yang jelas dan dilakukan secara konsisten.***

Sumber: http://bung-hatta.info/tulisan_189.ubh

Leave a reply

:mrgreen: :neutral: :twisted: :shock: :smile: :???: :cool: :evil: :grin: :oops: :razz: :roll: :wink: :cry: :eek: :lol: :mad: :sad: