WanToKnow

December 7th, 2009

Tugas Personal IV

Posted by wandahrul in 5 Tugas Personal  Tagged

Question:

Berikan penjelasan dan sertai dengan contoh atau alasan untuk mendukung pandangan anda tentang aspek-aspek berikut :

(perhatikan untuk menjelaskan dan bukan menterjemahkan sesuai dengan isi slide)

 1. Jelaskan beda dari 3 knowledge goal yang ada (Strategic, operational, normatif)?

Jawaban:

Perbedaan antara 3 knowledge goal yang ada (Stretegic, operational, normatif) adalah:

Knowledge goal dengan strategic management dimana perusahaan dalam menentukan goalnya berpedoman pada hal-hal yang mempengaruhi perusahaan seperti posisinya di pasar dan persaingan. KM yang harus dibuat harus jelas dalam jangka panjang memberi pengaruh percepatan (akselerasi) yang diharapkan dengan adanya strategic management dapat dipecah menjadi sasaran yang lebih jangka pendek dalam goalnya, berbeda dengan operational management dimana sasarannya lebih terlihat jangka pendek mudah diukur dan terlihat tingkat pencapaian dalam proses sehari-hari bisa juga berpengaruh pada pasar dan persaingan tapi pada sisi operasionalnya, seperti layanan informasi ke pelanggan lebih jangaka pendek dan tidak berjenjang dengan penyiapan knowledge center di organisasi sedangan pada normative management dimana goal yang dihasilkan di dapat dari factor budaya agar orang-orang terbiasa memberikan knowledge yang dimiliki kepada orang lain. Dimana dibudayakan system share knowledge antar karyawannya.

 2. Jelaskan perbedaan antara knowledge identification dan knowledge acquisition?

Jawaban:

Perbedaan antara knowledge identification dan knowledge acquisition adalah:

Pada tahap Knowledge Identification, mencari knowledge tentang apa yang harus diidentifikasi secara lengakap dengan cara menganalisa atau melihat knowledge di dalam perusahaan  internalnya maupun sekitarnya dengan target transparasi knowledge perusahaan. Selain ini, knowledge ini juga diidentifikasi untuk menentukan peringkat semua bagian sesuai dengan tingkat kepentingannya dalam proses selanjutnya. Dalam setiap bagian akan diajukan pertanyaan utama. Dan juga akan dipecah-pecah menjadi Sub-pertanyaan untuk mempermudah dalam menjawab pertanyaan utama. Berdasarkan pada jawaban yang diberikan untuk sub-pertanyaan, sistem akan meringkas dan memberikan jawaban yang disarankan untuk pertanyaan utama bagi pengguna. Proses ini dapat dipandang sebagai sebuah identifikasi terhadap knowledge.
Oleh karena itu, pengetahuan yang diidentifikasi di sini adalah metode atau formula untuk memungkinkan sistem untuk dibuat dengan rekomendasi hasil yang diperoleh. Untuk meringkas, pengetahuan diidentifikasi untuk sistem harus tertanam dalam bentuk elektronik, di mana sebuah metode atau formula akan diterapkan untuk jawaban untuk menyimpulkan kualitas yang dihasilkan.Sedangkan Knowledge Acquisition, sisi luar perusahaan untuk melihat knowledge apa saja di luar perusahaan yang akan berguna. Disini kita melihat faktor knowledge dari luar yang bisa diimpor untuk menjadi bagian dari keahlian perusahaan.

 Dari referensi yang diperoleh Knowledge Acquisition Sistem pakar strategi pemecahan masalah bergantung pada pengetahuan (Luger dan Stubblefield, 1998). Pengetahuan harus didefinisikan dengan baik, model, dan diwakili untuk memungkinkan proses inferensi sukses. Proses akuisisi pengetahuan dapat dibagi menjadi empat tahap, mengadaptasi model Giarranto dan Riley (1998). Tahap ini mewakili berurutan pengetahuan rencana akuisisi, dan pada setiap tahap tugas-tugas tertentu akan dilakukan, tugas-tugas ini menjadi sebagai berikut:

1)       Pengetahuan Identifikasi: Identifikasi pengetahuan yang relevan dengan sistem, dan ketersediaan.

2) Pengetahuan Sumber: Identifikasi sumber-sumber pengetahuan yang relevan. Semua sumber kemudian akan diurutkan menurut pentingnya dan ketersediaan mereka.

3) Pengetahuan pendatangan: Menentukan dan mendatangkan bagaimana pengetahuan akan diperoleh dari sumber. Metode-metode yang terlibat termasuk wawancara terstruktur, wawancara terstruktur, dan membaca dokumen.

4) Pengetahuan Modelling & Verifikasi: Classify dan mengatur pengetahuan yang dikumpulkan dari (iii) dan model pengetahuan yang sesuai dengan fungsi sistem. Selama proses, ketepatan dan kelengkapan pengetahuan akan diverifikasi.

 Ref:

http://ickm.upm.edu.my/Parallel%20Session%205/Zeratul%20Izzah%20&%20Abdul%20Samad_K-Acquisition%20in%20GraPE.doc

3. Jelaskan beda dari 3 pendekatan dalam knowledge identification (Struktural, activities, behavioral)?

 Jawaban:

Perbedaan dari 3 pendekatan dalam knowledge identification (Struktural, activities, behavioral)

Pendekatan structural merupakan proses knowledge identifikasi yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi dengan melihat internal atau didalam sebuah perusahaan atau organisasi tersebut yang merupakan knowledge yang memang telah ada atau dimiliki oleh perusahaan atau organisasi tersebut yang diperoleh sejak berdirinya atau dibangunnya perusahaan atau organisasi, dimana pendekatan ini harus mencari knowledge yang memang benar-benar dibutuhkan dan dapat dipergunakan sehingga dapat menghasilkan knowledge yang berkualitas yang dibutuhkan oleh karyawan di dalam pengembangan organisasi atau perusahaan tersebut. Sedangkan pendekatan yang dilakuakan dalam pendekatan aktivitas merujuk kepada kegiatan-kegiatan pekerjaan yang dilakuan dimana memeriksa orang-orang dengan fungsi pekerjaan mereka berdasarkan struktur organisasi di dalam perusahaan. Pendekatan ini lebih diarahkan kepada fungsi kerja di suatu organisasi dengan mengidentifikasinya. Berbeda dengan pendekatan behavioral yang merupakan pendekatan-pendekatan yang dilakukan berdasarkan budaya-budaya kerja yang dimiliki oleh suatu organisasi. Dimana biasanya organisasi telah memiliki budaya-budaya tersendiri yang menjadi rutinitas sehari-hari dari organisasi tersebut.

4. Jelaskan bagaiman cara menghasilkan fitur dengan melihat dari knowledge goal dan knowledge identification?

 Jawaban:

Cara menghasilkan fitur dengan melihat dari knowledge goal dan knowledge identification adalah:

Untuk melihat atau menghasilkan fitur dari knowledge goal dan knowledge identification

– Langkah awal dimulai dengan menyusun knowledge goal secara normatif dan strategis. Penyusunan ini harus secara nyata menggambarkan target dan harapan dari management (biasanya top level dalam implementasi KM ini.

– Setelah itu selesai, baru dilihat struktur knowledge yang sudah ada di organisasi dengan cara mengidentifikasi knowledge. Dan berdasarkan itu dilakukan penyesuaian.

– Setelah disesuaikan baru diturunkan menjadi goal untuk karyawan dan manager. Bisa jadi ada goal yang sama diturunkan ke keduanya, dan bisa juga hanya diturunkan ke salah satunya. Goal yang sudah turun inilah yang biasanya disebut operational knowledge goal.

– Berdasarkan keduanya ini baru susun goal yang digabungkan. Dan sekaligus diselaraskan ulang berdasarkan feedback ini ke goal yang awal dibuat.

– Feedback selain ke arah goal awal, juga perlu disusun feedback melalui pengukuran skills yang ada dengan memperhatikan knowledge goal yang kurang cocok dan perlu dibuang,

 5. Apa itu knowledge map ? berikan contohnya ? Untuk tipe knowledge seperti apa (lihat pertanyaan nomor 3) yang cocok untuk knowledge map, berikan penjelasannya.

 Jawaban:

Knowledge Map dengan definisi yang berbeda dari tiga pakar:

– Denham Grey

Knowledge Map tentang membuat pengetahuan yang tersedia dalam sebuah organisasi yang transparan, dan memberikan wawasan sehingga mendapatkan kualitas yang berguna.

– Willem-Olaf Huijsen, Samuel J. Driessen, Jan WM Jacobs

Knowledge Map adalah proses di mana organisasi dapat mengidentifikasi dan mengkategorikan aset pengetahuan dalam organisasi mereka orang, proses, isi, dan teknologi. Hal ini memungkinkan suatu organisasi untuk sepenuhnya memanfaatkan keahlian penduduk yang ada dalam organisasi, serta mengidentifikasi hambatan dan kendala untuk memenuhi tujuan dan sasaran strategis. Ini adalah membangun sebuah peta jalan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan untuk membuat penggunaan terbaik dari resourses, terlepas dari sumber atau bentuk.

-W. Vestal, APQC, 2002

(American Productivity & Quality Center)

Knowledge Map menggambarkan apa yang digunakan dalam proses, dan bagaimana hal itu akan mengalir di sekitar proses. Ini adalah pengetahuan dasar untuk menentukan kesamaan, atau wilayah di mana pengetahuan yang sama digunakan di beberapa proses. Pada dasarnya, proses Knowledge Map berisi informasi tentang organisasi? Knowledge Map menggambarkan orang yang memiliki pengetahuan apa (diam-diam), di mana pengetahuan tinggal (infrastruktur), dan bagaimana pengetahuan ditransfer atau disebarluaskan (sosial).

 Ref:

http://ezinearticles.com/?Knowledge-Mapping&id=9077

 Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Knowledge Map adalah sebuah pengetahuan yang di susun sehingga membentuk suatu system yang strategis dan sistematis sehingga menjadi sebuah pengetahuan transparasi sehingga mudah untuk ditransfer atau disebarluaskan.

Contohnya:

–       Knowledege Map karyawan dalam sebuah perusahaan

Dimana kita dapat membuatkan sebuah Knowledge Mapnya sehingga memperumudah perusahaan dalam menentukan mana karyawan yang memiliki knowledge mana yang tidak, sehingga dapat membuat sebuah tim yang solid baik dari segi bertanya maupun menjawab sebuah tantangan yang ada dalam perusahaan.

 –       Knowledege Map Konsep Medis

Di masa lalu, mencari informasi mengenai konsep medis bisa mengambil mahasiswa jam kelas tua pencarian melalui catatan dan buku pelajaran dan menjelajahi melalui website medis. Vanderbilt yang baru berbasis web database, KnowledgeMap, adalah membuat proses lebih mudah. Database termasuk dokumen yang dibuat oleh guru-guru sekolah kedokteran untuk kelas (misalnya handout, slide PowerPoint dan web link) dalam format yang dapat dicari. Pengguna untuk mengetik dalam konsep dan cepat menemukan di mana ia menutupi seluruh kurikulum sekolah kedokteran, dan kemudian melihat dokumen-dokumen dalam konsep yang dibahas.

Dimana pembuatan Knowledege map berupa handout, slide PowerPoint dan web link untuk mempermudah untuk mencari informasi mengenai konsep medis.

Ref:

 http://vanderbilt.technologypublisher.com/technology/1631

 Pemetan knowledge map cocok dilakukan terhadap tipe knowledge activities, karena knowledge map dilakukan berdasarkan fungsi kerja.

Dimana dalam membuat knowledge map ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya:

–       Fokusnya harus ke area yang memang sangat membutuhkan knowledge secara intensif dimana fungsi kerja merupakan knowledge yang dibutuhkan secara intensif.

–       Memetakah antara knowledge yang ada dengan para expert tersebut sesuai dengan bidang dan pemetaan pekerjaan di organisasinya.

Contohnya:

Kita tidak boleh misalnya memetakan seorang mekanik sebagai ahli di accounting walaupun mungkin dulunya waktu kuliah itu adalah jurusan yang dia pilih, karena dalam pekerjaan ketika tidak lagi menggunakan dan kurang paham prinsip perusahaan sekarang dalam accounting akan berbahaya dan bukannya membantu.

–       Sistem perlu menerapkan sistem index baik untuk asset (knowledgenya) maupun para pemiliknya (expert orangnya)

–       disiapkan link disetiap area atau aplikasi dimana karyawan bekerja, sehingga kalau kesulitan bisa langsung terhubung dengan expert yang memang bisa membantu di organisasi.

–       Diatur didalam data untuk knowledge map ini bisa terus terupdate secara desentralisasi sehingga tidak tergantung oleh pusat.